Percobaan
2
Elektron
Spin Resonansi
Disusun
Oleh:
Nama
: Dila Yolanda
Nim
: 1303112164
Kelas
: Fisika-B
Dosen
: Drs. Walfred Tambunan, M.Si
Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS RIAU
2015
Elektron
Spin Resonansi
TUJUAN
→ Meneliti
pengaruh medan magnet luar yang diberikan kepada elektron dalam atom dan
menentukan besar medan magnet terhadap frekuensi resonansi elektron.
→ Menentukan tingkat energi resonansi
magnet dengan variasi frekuensi resonansi.
TEORI
Elektron
Spin Resonansi
Resonansi spin elektron mengacu pada prinsip fisika yaitu
resonansi dari suatu elektron terhadap medan magnet.
ESR merupakan fenomena yang dijumpai pada proses momen
magnet dan momentum sudut. Guna memahami fenomena ESR, kita perlu mengenal
terlebih dahulu mengenai momen magnet dan presisi spin.
Jika
elektron diberi medan magnet luar B, maka elektron akan mengitari inti atom
yang bermuatan positif.
Jika
elektron bergerak, maka elektron tersebut akan membentuk dipole listrik berupa
batangan magnet. Atom-atom yang
berputar ini dapat berinteraksi dengan medan luar dan menghasilkan
sinyal-sinyal yang dapat diukur. Jika batangan magnet dipole
listrik dilalui arus listrik I, maka
akan menimbulkan momen magnet :
µ
= I A
.....(1)
keterangan :
I = arus
listrik(ampere)
A = luas permukaan batang magnet dipole (m2)
µ
= momen
magnet (ampere x m2)
Bila
sebuah elektron melakukan
putaran/detik
dalam mengelilingi inti atom membentuk lingkaran dengan jari-jari r, maka momen
magnet yang ditimbulkan :
µ
= -e
x A = -e
. 𝝿 r2
µ
= -e
𝝿 r2
.....(2)
Karena
elektron mengelilingi inti bergerak angular sehingga mempunyai hambatan angular
:
L = mV x F
.....(3)
Untuk
satu putaran dengan banyak putaran/detik =
. Maka :
V
= 2𝝿r
Isikan
persamaan (3), sehingga diperoleh:
L
= m 2𝝿r
r
L
= 2𝝿r2
m .....(4)
Bila
dibandingkan dengan L maka didapatkan :
=
=
µ =
)
L .....(5)
Untuk
orbit elektron faktor orbit g = l ,
maka:
µl =
L .....(6)
keterangan :
Spin Elektron
Menurut
Godsmit bahwa elektron mengitari inti yang memiliki 2 gerakan :
1. Gerakan
angular yang mempunyai momentum angular
2. Gerakan
yang berputar pada sumbu tetap
Ini disebabkan
karena elektron tersebut dianggap sebagai bentuk bola. Untuk gerakan yang
berputar, elektron memiliki bilangan kuantum spin yang memiliki bilangan
kiantum spin S. Diract mengatakan bahwa S =
½. Jika gerakan elektron berputar ke atas maka gerapan spin disebut
dengan Up atau S = ½ gerakan Up. Untuk gerakan ke bawah, gerakan
spinnya disebut dengan Spindown atau
S = - ½ .
Gambaran
klasik dari elektron berbentuk bola dan bermuatan. Kemudian berputar pada suatu
sumbu putaran. Besarnya momentum sudut spin elektron
:
S =
.....(1)
dimana:
s = bilangan kuantum elektron
Menurut Diract s = ½ ,
sehingga :
S
=
=
.....(2)
Jika S diprokyesikan ke
sumbu Z, maka :
Sz = ms
.....(3)
Dimana ms = ± ½
Sz = ± ½
Momen magnet spin elektron
kearah Z
µ Sz
=
-gs
Sz .....(4)
µ Sz
=
-gs
Sz
ms η
µ Sz = - gs
ms
.....(5)
Jika
partikel bergerak dalam satu orbit maka partikel tersebut memiliki momentum
sudut orbital L dan momentum sudut spin S. Kedua besaran tersebut dirumuskan :
L
=
η
.....(6)
Lz
= ml η
Sz
= ms η ..... (7)
Gerak Elektron
Bila
elektron dalan pergerakannya diberi medan magnet luar B searah dengan Z maka
elektron memiliki 2 gerakan yang berbeda. Dan jika elektron diberi medan magnet
B, maka elektron mempunyai tambahan energi :
∆u
= µ . B .....(8)
Karena
nilai B searah dengan Z, maka :
∆u
= µz B .....(9)
Karena
µz untuk elektron, sehingga :
µz
= -gs µB ms .....(10)
Dan
persamaaan untuk tambahan energi menjadi :
∆u
= µB . B .....(11)
Resonansi magnet
Resonansi
magnet adalah terpecahnya energi
elektron karena pemberian medan magnet dalam suatu atom. Besarnya energi
elektron yag terpecah :
En
= gs µB ms B .....(12)
Untuk
medan magnet, dapat dicari menggunakan rumus :
B
=
.....(13)
EKSPERIMEN
a). Alat –alat yang digunakan :
1. ESR Supply Unit
2.
ESR Basic Unit
3. ESR Control Unit
4.
Pasangan Coil Helmholtz
5.
Osiloskop 2 Channel (saluran) Digital
6.
Amperemeter AC
7.
Voltmeter AC
8.
Kabel-kabel
b). Gambar Rangkaian :
Gambar.
Rangkaian alat-alat eksperimen
c). Prosedur Eksperimen :
1. Berikan frekuensi masukan dari tombol ESR BU ᵙ
13
MHz
2. Berikan tegangan listrik AC dengan memutar
tombol pada ESR CU
3.
Catat waktu yang diperlukan pada tombol di osiloskop supaya Frekuensi masukan =
Frekuensi keluaran.
4. Setelah frekuensi keduanya sama, maka tombol
waktu stop, catat besar arus listrik dan tegangan listrik yang diberikan.
5.
Ulangi eksperimen dengan tegangan listrik AC yang berbeda-beda.
DATA
Data Hasil Eksperimen
No.
|
f
(Hz)
|
V
(Volt)
|
I
(Ampere)
|
CH1
(Volt)
|
CH 2
(Volt)
|
T/divv
(s)
|
B
( Tesla )
|
En
(
Joule )
|
1.
|
13x106
|
0,5
|
22,1x10-3
|
1
|
0,5x10-3
|
2x10-3
|
4,64x10-4
|
±
43,03x10-28
|
2.
|
14 x106
|
1
|
55,6x10-3
|
2
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
5x10-4
|
±
46,37 x10-28
|
3.
|
15 x106
|
1,5
|
89,9x10-3
|
5
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
5,36x10-4
|
±
49,71 x10-28
|
4.
|
16 x106
|
2
|
163,7x10-3
|
10
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
5,718x10-4
|
±
53,03 x10-28
|
5.
|
17 x106
|
2,5
|
173,7x10-3
|
10
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
6,076x10-4
|
±
56,35 x10-28
|
6.
|
18 x106
|
3
|
0,40
|
20
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
6,433x10-4
|
±
59,66 x10-28
|
7.
|
19 x106
|
3,5
|
0,41
|
20
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
6,79x10-4
|
±
62,975 x10-28
|
8.
|
20 x106
|
4
|
0,50
|
20
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
7,148x10-4
|
±
66,295 x10-28
|
9.
|
21 x106
|
4,5
|
0,60
|
20
|
0,5x10-3
|
2 x10-3
|
7,505x10-4
|
±
69,606 x10-28
|
10.
|
22 x106
|
5
|
0,65
|
20
|
1
|
2 x10-3
|
7,863x10-4
|
±
72,92 x10-28
|
Tugas
1. Hitung
En dari rumus : En
= g µB B ms
2. Hitung
B dari persamaan :
B =
3. a)
Buat grafik B Vs f
b)
Buat grafik En Vs B
PERHITUNGAN
Perhitungan ( jawaban untuk tugas nomor 1 dan
2 )
Rumus-rumus yang digunakan :
B =
dan
En
= g µB B ms
1.
Untuk frekuensi 13 MHz
Diketahui :
f = 13 MHz = 13 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B =
……….?
En = ……….?
Jawab :
En
= gs µB ms B
2.
Untuk frekuensi 14 MHz
Diketahui : f = 14 MHz = 14 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
3.
Untuk frekuensi
15 MHz
Diketahui :
f =
15 MHz = 15 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
4.
Untuk frekuensi
16 MHz
Diketahui :
f = 16 MHz = 16 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En
= gs µB ms B
5.
Untuk frekuensi
17 MHz
Diketahui : f = 17 MHz = 17 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
6.
Untuk
frekuensi 18 MHz
Diketahui :
f = 18 MHz = 18 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
7.
Untuk
frekuensi 19 MHz
Diketahui :
f = 19 MHz = 19 x 106
Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
8.
Untuk frekuensi
20 MHz
Diketahui :
f = 20 MHz = 20 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
9.
Untuk
frekuensi 21 MHz
Diketahui :
f = 21 MHz = 21 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
10. Untuk frekuensi 22 MHz
Diketahui :
f = 22 MHz = 22 x 106 Hz
g = 2,0023
mB = 5,79 x 10-5 eV/Tesla = 9,264 x
10-24 J/Tesla
ms =
± ½
Ditanya : B
= ……….?
En = ……….?
Jawab :
En = gs µB ms B
Grafik ( jawaban untuk tugas nomor 3 )
a) Buat
grafik B Vs f
No.
|
B
( Tesla )
|
Frekuensi
( MHz )
|
1.
|
4,64x10-4
|
13
|
2.
|
5x10-4
|
14
|
3.
|
5,36x10-4
|
15
|
4.
|
5,718x10-4
|
16
|
5.
|
6,076x10-4
|
17
|
6.
|
6,433x10-4
|
18
|
7.
|
6,79x10-4
|
19
|
8.
|
7,148x10-4
|
20
|
9.
|
7,505x10-4
|
21
|
10.
|
7,863x10-4
|
22
|
b) Buat
grafik En Vs B
No.
|
En
( Joule )
|
B
( Tesla )
|
1.
|
±
43,03x10-28
|
4,64x10-4
|
2.
|
±
46,37 x10-28
|
5x10-4
|
3.
|
±
49,71 x10-28
|
5,36x10-4
|
4.
|
±
53,03 x10-28
|
5,718x10-4
|
5.
|
±
56,35 x10-28
|
6,076x10-4
|
6.
|
±
59,66 x10-28
|
6,433x10-4
|
7.
|
±
62,975 x10-28
|
6,79x10-4
|
8.
|
±
66,295 x10-28
|
7,148x10-4
|
9.
|
±
69,606 x10-28
|
7,505x10-4
|
10
|
±
72,92 x10-28
|
7,863x10-4
|
PEMBAHASAN
Ø Resonanasi
spin elektron terjadi karena adanya pengaruh medan luar.
Ø Hubungan
medan magnet (B) terhadap frekuensi (f) adalah berbanding lurus, dimana semakin
besar medan magnet maka semakin besar pula frekuensi. Hal ini juga dapat kita
lihat pada persamaan di bawah ini :
Ø Faktor
yang mempengaruhi resonansi adalah momen magnet dan presisi spin.
· Momen
magnet
Partikel
bermuatan listrik bergerak pada suatu orbit akan membentuk dipole magnet yaitu
sepasang kutub magnet yang momen magnetnya sama besar. Momen magnet dari suatu
dipole magnetik sama dengan besarnya arus kali luas bidang dipole magnet.
Karena gerak magnet elektron orbital dalam sebuah atom hidrogen bergantung dari
momentum sudut L. Besar dan arah L terhadap medan menentukan besar sambungan
magnetik pada energi total atom jika terletak dalam medan magnet.
· Presisi
spin
Elektron
memiliki momentum sudut intrinsik yang bebas dan momentum sudut orbitalnya yang
berkaitan dengan momentum sudut itu terdapat momentum magnetik. Bilangan
kuantum s yang diperbolehkan sama dengan ½ persyaratan ini diperoleh dari teori
Diract.
Ø
Semakin tinggi frekuensinya maka tegangan (V) dan arus
(I) juga akan semakin besar, dan sebaliknya.
Ø
Semakin
tinggi frekuensinya maka medan magnet (B) dan energi resonansi (Em)
juga akan semakin besar.
KESIMPULAN
1. Hubungan medan magnet (B) sebanding terhadap frekuensi
(f), dimana semakin besar medan magnet maka frekuensi semakin besar juga. Hal
inidapatdilihatpadapersaman:
2.
Hubungan
antara En terhadap f juga berbanding lurus dimana semakin besar En maka f juga semakin besar.
3.
Medan
magnetik elektron tak berpasangan dengan total momentum sudut dalam suatu medan
magnetik dengan asumsi state energi
diskrit
4.
Faktor
g sedikit terdevisiasi dari elektron bebas (g = 2.0023). dan frekuensi
resonansi v dalam medan magnet 1 m T
kira-kira 78.0 MHz.
5.
Konfigurasi
sederhananya pada eksperimen pertama medan megnet B yang memenuhi kondisi
elektron ditentukan dari tiga frekuensi resonansi yang berbeda.
6.
Semakin
tinggi frekuensinya maka tegangan (V) dan arus (I) juga akan semakin besar, dan
sebaliknya.
7.
Semakin
tinggi frekuensinya maka medan magnet (B) dan energi resonansi (En) juga akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Beiser, A. 1990. Konsep
Fisika Modern Edisi 4 .Jakarta:Erlangga
2. Brehm,j.
j. William. J. M. 1998. Introduction to
the StructurOf Matter.New York: McGraw-Hill
3. Kehn,Keneth
(1994).Fisika Modern Edisikeempat. Jakarta: BumiAksara
4. Tippler. Fisika Jilid 2 Edisi
ketiga. Jakarta: Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar