Percobaan
1
EksperimenJJ.
Thomson
Disusun
Oleh:
Nama
: Dila Yolanda
Nim
: 1303112164
Kelas
: Fisika-B
Dosen
: Drs. Walfred Tambunan, M.Si
Laboratorium
Fisika Modern Jurusan Fisika
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS
RIAU
2015
EksperimenJ
J. Thomson
TUJUAN
PERCOBAAN
1.Menentukan
nilai dari sinar elektron pada
tabung J.J. Thomson, kemudian membandingkan nilai sinar elektron dari
teori.
2. Memahami
prinsip percobaan J.J. Thomson
TEORI
Pada tahun 1897 J.J. Thomson menyelidiki
kelakuan sinar katoda. Sinar katoda adalah aliran elektron-elektron yang keluar
dari katoda dan masuk ke anoda. Pada percobaannya Thomson berhasil menunjukkan
bahwa sinar katoda merupakan partikel-partikel yang jauh lebih ringan dari pada
atom dan berada di semua bentuk benda. Hal ini ditunjukkan dengan menentukan
perbandingan muatan per massa elektron Partikel yang menjadi bagian dari sebuah
atom tersebut dinamakan elektron. Interaksi medan magnet seragam dengan elektron
yang bergerak menghasilkan lintasan elektron. Hal ini dikarenakan elektron
mengalami gaya akibat medan magnet. Pada percobaan ini, medan magnet berasal
dari kumparan koil Helmholtz yang menghasilkan medan seragam. Tabung berisi helium dilengkapi dengan senapan
elektron dan pelat difeleksi. .
Model struktur atom pertama adalah yang dikemukakan
oleh J.J. Thomson yang telah terkenal karena keberhasilannya mencirikan
elektron dan mengukur nisbah muatan terhadap massa elektron. Model atom
Thomson ini berhasil menerangkan banyak sifat atom yang diketahui seperti:
ukuran, massa, jumlah elektron, dan kenetralan muatan elektrostatik. Dalam
model ini, sebuah atom dipandang mengandung Z elektron yang dibenamkan dalam
suatu bola bermuatan positif seragam. Muatan positif total bola adalah Ze,
massanya pada dasarnya adalah massa atom (massa elektron terlalu ringan
sehingga tidak banyak mempengaruhi massa atom), dan bahwa jari-jari R bola ini
adalah jari-jari atom pula (model ini seringkali dikenal dengan nama model kue
“puding prem” atau pulm pudding, karena elektron-elektron tersebar di
seluruh atom seperti halnya kismis yang tersebar dalam kue puding prem atau
roti kismis). Thomson mengukur
dan mendapatkan suatu nilai yang tidak bergantung pada bahan katodanya dan sisa gas dalam tabung. Dengan demikian Thomson-lah yang dipandang sebagai penemu partikel subatom, yaitu elektron.
Pengukuran nilai muatan elektron (e) dapat dapat
diketahui setelah percobaan yang dilakukan oleh J J. Thomson, yaitu dengan
menggunakan peralatan tabung sinar katoda yang dilengkapi dengan medan listrik
dan medan magnet. Tabung sinar katoda adalah tabung hampa udara yang dibuat
dengan memanfaatkan teknik pevakuman Geisler yang dapat memancarkan elektron
dalam bentuk sinar katoda ketika saklar dihubungkan. Percobaan ini dilakukan
oleh Julius plocker. Penentuan nilai perbandingan elektron (e) dan massa
elektron (m) dapat diperoleh dengan mengukur jari-jari sinar katoda (r) pada
setiap nilai arus kumparan Helmholtz (I) dengan beberapa nilai tegangan
pemercepat (V). Hubungan antar ketiganya dapat diketahui dari sifat-sifat
kumparan Helmholtz yang menyebabkan adanya gaya sentripetal yang membuat
lintasan elektron berbentuk lingkaran dari gaya linear yang timbul akibat beda potensial antara katoda dengan anoda. Bertolak
dari percobaan yang pernah dilakukan oleh Thomson tersebut, eksperimen ini
mencoba untuk membuktikan kembali hubungan-hubungan tersebut.
Eksperimen ini berdasarkan pada eksperimen Thomson
tersebut, yaitu penentuan nilai perbandingan elektron (e) dan massa elektron
(m) yang secara teoritis bernilai= . Eksperimen ini penting, karena dari hasil
eksperimen J.J. Thomson ditemukan sifat aneh pada sinar katoda. Keanehan ini
terletak pada fakta bahwa rasio massa terhadap muatannya memiliki orde 1000
kali lebih kecil dibandingkan ion yang paling ringan yaitu ion hidrogen. Selain
menentukan nilai perbandingan elektron (e) dan massa elektron (m) eksperimen
ini juga dapat memberikan informasi karakteristik sinar katoda.
Pembahasan J
J. Thomson ini dimulai dari pengamatan tabung sinar elektron berikut:
Jika plat
katoda C dan anoda A dihubungkan dengan tegangan listrik DC sebesar V, maka
elektron bergerak keluar dari plat katoda dengan kecepatan Vx, maka
energi kinetik elektron :
Ek =m Vx2
..... (1)
Energi
potesial elektron :
Ep = eV .....(2)
Karena
elektron bergerak akibat tegangan listrik, maka :
Ek =
Ep
mVx2 = eV
Vx2
= V
Vx2 = .... (3)
Namun bila
elektron bergerak dalam waktu t sejauh X, maka :
X = Vx .
t
t = ..... (4)
Penyimpangan
elektron di ujung plat ( P.Q) :
Y = Vy . t + ay .t2 =
ay ( )2
Y = ay ..... (5)
Keterangan :
ay = percepatan ke arah Y
Gaya listrik ke Y :
Fy =
e . E
m . ay = e . E
ay =
sehingga : Y
= ..... (6)
Jika lintasan elektron membentuk kurva
lingkaran maka sepanjang geraknya, elektron mengalami 2 buah gaya, yaitu :
1.Gaya sentripetal Fs = m
2. Gaya sentrifugal Ff = Vx
. e B
Jadi , Fs = Ff
m = Vx . e B
=>
= ..... (7)
Jika tabung sinar elektron diiris membujur, maka :
Dari ∆OU Z
O Z2 = W Z2 + OW2
R2 = X2 + (R-Y)2
R2 = X2 + R2 – 2RY +
Y2
2RY = X2 + Y2
R = .....(8)
Jika
Y<< X, maka :
Y áµ™ 0
R = .....(9)
Di daerah
e E = Vx e B (jika lintasannya berbentuk
lingkaran)
sehingga : E
= Vx . B .....(10)
Subtitusi persamaan (10) ke persamaan Y, di bawah ini
:
Y =
Y = .....(11)
Dari
persamaan (7) : =
Lalu di persamaan (3) : Vx2 =
Persamaan
(3) dan persamaan (7) dikuadratkan, maka menghasilkan :
Vx 2 = V .....(*)
= .....(* *)
Isikan
persamaan (*) ke dalam persamaan (* *) sehingga :
=
= .....(12)
Dimana :
V= tegangan listrik yang digunakan (volt)
R= jari-jari berkas sinar elektron (cm,m)
B = kuat medan magnet (Weber/m2)
Nilai B
diambil dari persamaan :
B
= .....(13)
EKSPERIMEN
a)
Alat-alat
yang digunakan:
1. Tabung
sinar elektron
2. Power
supply tegangan tinggi DC
3. Power
supply tegangan rendah DC variabel
4. Kumparan
sepasang kawat Helmholtz
5. Voltmeter
6. Amperemeter
7. Kabel-kabel
b)
Gambar
rangkaian:
c)
Prosedur
eksperimen:
1. Susunlah
alat seperti gambar di atas.
2. Pastikan
alat-alat tersebut dalam keadaan Off (mati).
3. Periksalah
sambungan-sambungan kabel listriknya.
4. Lihat
kertas grafik sebagai layar di dalam tabung sinar elektron.
5. Nyalakanlah
Power Supply high Voltage sekitar 3V supaya sinar elektron kelihatan di dalam
sinar elektron.
6. Nyalakanlah
DC Power Supply Voltage variabel agar sinar elektron terdeteksi sepanjang plat
P dan plat Q.
7. Catat
jauhnya simpangan berkas sinar elektron ke arah X dan Y, pada kertas grafik.
8. Catat
nilai I dan catat nilai V yang terbaca
pada Multimeter.
9. Ulangi
percobaan seperti di atasuntuk nilai I dan V yang berbeda.
DATA
dan PERHITUNGAN
Tabel
Hasil Pengamatan
No.
|
I
(Ampere)
|
V
(Volt)
|
Y
(m)
|
X
(m)
|
R2
(m2)
|
B
(Weber/m2)
|
(C/Kg)
|
1.
|
0,03
|
0,164
|
0,5x10-2
|
5,5x10-2
|
3,05x10-3
|
3,081x10-5
|
1,133x
|
2.
|
0,065
|
0,395
|
1x10-2
|
6,5 x10-2
|
4,325 x10-3
|
6,676x
|
0,41x
|
3.
|
0,09
|
0,55
|
1,5x10-2
|
7,5 x10-2
|
5,85 x10-3
|
9,243x
|
0,22x
|
4.
|
0,125
|
0,741
|
2x10-2
|
8,5 x10-2
|
7,625 x10-3
|
1,288x
|
1,171x
|
5.
|
0,165
|
0,95
|
2,5x10-2
|
9 x10-2
|
8,725 x10-3
|
1,694x
|
0,759x
|
Perhitungan
Diketahui : N = 640
lilitan
a
= 7cm = 7x10-2m
I1= 0,03A
V1 = 0,164V Y1 = 0,5cm = 0,5x10-2 m X1
= 5,5cm = 5,5x10-2m
I2 = 0,065A
V2 = 0,395V Y2
= 1cm = 1x10-2 m
X2 = 6,5cm = 6,5x10-2m
I3 = 0,09A
V3 = 0,55V Y3 = 1,5cm = 1,5x10-2m X3 = 7,5cm = 7,5x10-2m
I4 = 0,125 A
V4 = 0,741V Y4
= 2cm = 2x10-2m X4 = 8,5cm = 8,5x10-2m
I5 = 0,165A
V5 = 0,95V Y5 = 2,5cm = 2,5x10-2m X5
= 9cm = 9 x10-2m
Ditanya :
, R2, dan B.....?
Jawab :
2
= X2 + Y2
1.
R12 = (5,5x10-2m)2 + (0,5x10-2m)2
=
3,05x10-3 m2
2.
R22 = (6,5x10-2m)2 + (1x10-2m )2
=
4,325x10-3 m2
3.
R32 = (7,5x10-2m)2
+ (1,5x10-2m)2
= 5,85x10-3 m2
4.
R42=
(8,5x10-2m)2 + (2x10-2m)2
=
7,625x10-3 m2
5.
R52 = (9 x10-2m)2
+ (2,5x10-2m)2
=
8,725x10-3 m2
B =
1.B1
=
=
=
= 3,081x10-5 Weber/m2
2.B2
=
=
=
= 6,676x Weber/m2
3.B3
=
=
=
= 9,243xWeber/m2
4.B4
=
=
=
= 1,288xWeber/m2
5.B5
=
=
=
= 1,694x Weber/m2
=
1.=
=
2.=
=
= 0,41x C/Kg
3.=
=
= 0,22x C/Kg
4.=
=
= 1,171x C/Kg
5. =
=
= 0,759x C/Kg
PEMBAHASAN
Pada percobaan e/m elektron ini,
kita akan mempelajari sifat medan magnet dalam kumparan Helmholtz serta
menentukan nilai e/m elektron. Nilai muatan e/m dapat ditentukan dengan
percobaan yang dilakukan pada sebuah tabung vakum yang terdiri dari dua pelat
logam yang berbeda, yaitu anoda (positif) dan katoda (negative) dan dikelilingi
kumparan Helmholtz. Interaksi medan magnet yang dihasilkan kumparan Helmholtz
dengan elektron yang bergerak akibat adanya arus akan mengahsilkan pembelokan
lintasan. Ini tidak bisa dilihat dengan mata, makanya dalam pratikum, alat yang
digunakan menggunakan zat tertentu, yaitu pada ruang vakum di dalam tabung
kaca. Dimana akibat dari zat tertentu, sinar katoda (elektron dari katoda
menembus atau menumbuk zat tertentu itu sehingga berbentuk seperti sebuah
sinar) yang agak berwarna kebiru-biruan. Warna biru ini diakibatkan oleh
panjang gelombang yang dicapai oleh elekron valensi zat tertentu ketika
bertumbukan dengan elektron pada katoda.
Sinar yang pratikan lihat dari bola
vakum tersebut adalah sinar berbentuk spiral atau bulat, diakibatkan oleh
kumparan Helmholtz disekeliling bola vakum tersebut. Sehingga disini teradi
gaya Sentripetal dan gaya Lorentz. Berdasarkan data hasil percobaan, kita dapat
memperoleh hasil e/m elektron. Nilai yang kita peroleh ini bisa diperoleh
secara analitik dan secara grafik. Kemudian kita membandingkan keduanya.
Nilai tegangan berpengaruh besar
terhadap besarnya jari-jari lingkaran sehingga berpengaruh terhadap nilai e/m.
Semakin besar nilai tegangan, maka lingkaran semakin besar, nilai e/m semakin
kecil. Ini terjadi karena semakin besar tegangan yang diberikan, lingkaran yang
merupakan lintasan yang akan dilalui elektron semakin besar pula, sehingga
pergerakan elektron semakin melambat. Sebab itulah nilai e/m menjadi semakin
kecil.
KESIMPULAN
Tegangan pemercepat elektron mengakibatkan elektron terlepas dari katoda dan ditarik oleh medan magnet
yang dihasilkan oleh kumparan Helmholtz. Lintasan elektron berbentuk lingkaran akibat arah kecepatan elektron dibelokkan oleh medan magnet
dari oleh kumparan Helmholtz sehingga mendapatkan gaya sentripetal pada lajunya. Besarnya jari – jari berkas elektron berbanding lurus dengan tegangan pemercepat dan berbanding terbalik dengan arus anoda. Lintasan
yang berbentuk lingkaran tersebut akan berubah menjadi lebih kecil jika
diberikan beda potensial tetap dan arus dinaikan, dan Lintasan yang berbentuk
lingkaran tersebut akan berubah menjadi lebih besar jika diberi kuat arus tetap
dan beda potensial dinaikkan.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]. Krane
S.,Kenneth.1992.Fisika Modern.Jakarta:Universitas
Indonesia
[2]. Zemanky,Mark dan Francais Weston Sears.1962.Fisika untuk Universitas).Jakarta: .(terjemahan Nabris Chatib)
Persentase
kesalahan
% =│
x
100%
teori =
=
1,756x1011 C/kg
1.%
= │
│x
100%
= 0,35x100%
= 35%
2.%
= │
│x
100%
= 0,76x100%
= 76%
3.%
= │
│x
100%
= 0,87 x100%
= 87%
4.%
= │
│x
100%
= 0,9x100%
= 90%
5.%
= │
│x
100%
= 0,95x100%
= 95%
0 komentar:
Posting Komentar