Abstrak. Eksperimen tetes minyak milikan bertujuan
untuk menentukan jari-jari dan muatan listrik sebuah tetes minyak serta
menentukan muatan listrik dari elektron. Eksperimen ini dilakukan dengan
cara minyak disemprotkan ke dalam plat sejajar Milikan setelah itu
diamati dengan mikroskop dipilih satu butiran yang diukur t naik dan t
turun selama tiga kali putaran dan mengukur tegangan ketika tetes minyak
diam dan mulai naik. Setelah itu mencari v kecepatan guna mencari r
(jari-jari) dan q (muatan). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
didapatkan jari-jari tetes minyak r=(7,246±0,0005) 〖10〗^(-6) m. Jumlah
muatan pada variasi tegangan 296,7 volt dan 600 volt berturut-turut
adalah (7,31±0,012)〖10〗^(-18) C dan (3.113±0.625) 〖10〗^(-20) C. Muatan
electron berdasarkan perhitungan pada variasi tegangan tegangan 296,7
volt dan 600 volt berturut-turut sebesar 1,589x〖10〗^(-19) C dan
1,628x〖10〗^(-19) C sedangkan pada referensi sebesar (1,602x〖10〗^(-19)
C). Kata Kunci: tetes minyak milikan, jari-jari tetes minyak, muatan
butiran minyak,muatan electron, medan listrik.
Pendahuluan
Elektron merupakan partikel bermuatan negative. Semua konsep fisika
yang berhubungan dengan hal yang bersifat mikroskopis maka akan
disinggung sifat electron diantaranya nilai muatannya. Nilai muatan
electron sangat penting dalam aspek kelistrikan misal tentang arus
listrik yang dinyatakan sebagai muatan per waktu. Hal yang paling
penting yakni bagaimana nilai muatan electron tersebut diperoleh.
Kemudian Robert A. Milikan melakukan percobaan yang dikenal dengan nama
percobaan tetes minyak Milikan.
Dengan menyemprotkan minyak paraffin ke ruang antar plat sejajar
Milikan dan mengamati gerakan tetes minyak dengan mikroskop. Dengan
mikroskop dapat diamati dan diukur kecepatan vertical tetes minyak
tersebut. Setiap satu skala yang terlihat pada lensa okuler mikroskop
dikonversi ke meter adalah s=x/1,875 〖10〗^(-4) m dengan x adalah jumlah
skala.
Tetes minyak mengalami tiga gaya yang berbeda, yaitu gaya
viskositas, gaya gravitasi, dan gaya listrik. Dari analisis ketiga gaya
ini, dapat diturunkan suatu persamaan yang dapat digunakan untuk
menentukan muatan electron (q). Ketika tidak ada medan listrik E dalam
dua keeping sejajar. Tetes minyak jatuh ke bawah hanya disebabkan oleh
gaya gravitasi dan diperlambat oleh gaya gesek udara(gaya Stokes dan
gaya Archimedes). Gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak tersebut
adalah:
Gaya gravitasi yakni gaya ke bawah yang dialami tetes minyak F_g=m_(minyak.).g
(1) Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi dalam hal ini sama dengan gaya Stokes F_r=6πrηv_1 (
2) Gaya Archimedes, yakni gaya dengan arah ke atas F_A=m_(L.).g
(3) dengan m_minyak,m_L,η, r,v_1, masing-masing merupakan massa tetes
minyak, massa udaradengan volum sama dengan tetes minyak, viskositas
udara, jari-jari tetes minyak, dan kecepatan gerak tetes minyak ke
bawah. Dari ketiga gaya tersebut didapat resultan gaya yang dialami oleh
tetes minyak yang memenuhi: m_minyak.g-6πrηv_1-m_(L.).g=0 (4) Bila 〖
m〗_minyak-m_(L.)=m, maka persamaan
(4) dapat ditulis menjadi: m_..g-6πrηv_1=0 (5) dengan m_..g
merupakan berat tetes minyak setelah dikurangi oleh gaya Archimedes.
Bila ρ_minyak-ρ_L=ρ, dengan ρ_minyak,ρ_L, adalah rapat minyak tetes
minyak dan rapat massa udara, maka dengan mengganti m=ρV=4/3 πr^3 ρ akan
diperoleh resultan gaya tetes minyak : 4/3 πr^3 ρ-6πrηv_1=0 atau
r=√((9ηv_1)/2ρg) (6)
Pada plat sejajar dialirkan medan listrik sedemikian hingga tetes
minyak bergerak ke atas dengan kecepatan v_2. Bila tegangan antar plat U
dan jarak antar kedua plat adalah d, maka E=U/d dan gaya yang bekerja
pada tetes minyak tersebut adalah: q.E-m.g-6πrηv_2=0 (7) atau
q.U/d-4/3 πr^3 ρg-6πrηv_2=0 (8)
Untuk tetes minyak yang melayang diantara plat sejajar karena
pengaruh medan listrik E, maka persamaan (8) menjadi: q.U/d-4/3 πr^3
ρg=0 (9)
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa terdapat dua metode yang
berbeda yang dapat digunakan untuk menentukan muatan electron: Mengukur
kecepatan jatuh bebas v_1 sebelum diberikan medan listrik dan mengukur
tegangan U_1, sehingga tetes minyak diam diantara dua plat sejajar.
Formulasi metode ini dapat dilakukan dengan subtitusi persamaan (6) dan
persamaan (9), sehingga diperoleh: q=η (6πdv_1)/U_1 √((9ηv_1)/2ρg)
(10) dengan d=6mm Mengukur kecepatan jatuh tetes minyak dalam ruang
bebas medan listrik v_1dan kecepatan naik v_2 pada tegangan tentu U_2.
Formulasi metode ini dilakukan dengan subtitusi persamaan (6) ke dalam
persamaan (8) sehingga diperoleh: q=(v_1+v_2)√(v_1 )/U_2 η^(3/2)
18πd/√2ρg (11) Lalu nilai q yang diperoleh dari kedua persamaan di
atas digunakan untuk menghitung banyak butiran dengan rumus: N=q/e^-
dengan nilai e^-=1,602×〖10〗^(-19) C (12) Muatan electron merupakan
muatan diskrit ( terkuantisasi), yaitu kelipatan bilangan bulat dari
muatan dasar e (1,602x〖10〗^(-19) C).
Metode
Jenis praktikum tetes minyak milikan ini yakni kuantitatif. Hal ini
dikarenakan output data yang dihasilkan berupa nilai waktu tetes minyak
naik turun akibat pengaruh medan listrik yang didasari variasi tegangan
sehingga nantinya digunakan untuk mencari nilai jari-jari butiran minyak
serta muatannya. Pada percobaan ini yang diukur adalah waktu tempuh
butiran untuk naik dari posisi tengah sebagai titik acuan sampai batas
atas serta waktu tempuh untuk turun dari posisi batas atas kembali ke
posisi semula. Sehingga nantinya akan didapatkan kecepatan yang nantinya
digunakan untuk mencari nilai jari-jari butiran minyak serta muatan
minyak dan elektronnya. Percobaan ini dilakukan dengan cara disiapkan
alat dan bahan diantaranya mikroskop, sprayer, minyak paraffin, sumber
cahaya, powes supply, stop watch dan system peralatan Milikan. Hasil
dan Pembahasan Eksperimen tetes minyak Milikan ini dilakukan untuk
menentukan jari-jari tetes minyak dan menentukan nilai muatan butiran
minyak. Ketika minyak disemprotkan, karena butiran-butiran minyak
bergerak menumbuk partikel cahaya sehingga electron pada butiran minyak
tersebut memiliki energy yang didapatkan dari foton pada cahaya
tersebut. Kemudian butiran-butiran minyak akan bergerak turun karena
dipengaruhi oleh gaya gravitasi, kemudian satelah diberi medan butiran
minyak akan bergerak naik, karena gaya dari luar berupa medan listrik
tersebut cukup kuat sehingga nilainya lebih besar dari gaya gravitasi
bumi yang arahnya ke bawah. Pada percobaan kali ini kita mengamati
butiran minyak dengan menggunakan mikroskop. Sifat bayangan yang
terbentuk pada lensa okuler mikroskop yaitu nyata, terbalik dan
diperbesar. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data
sebagai berikut:
Table 2.1 : data hasil pengamatan NO Jumlah skala Waktu yang
diperlukan t Tegangan t naik (s) t turun (s) U_1 (V) U_2 (V) 1. 10
9.83 6.26 280 600 2. 10 9.47 8.23 340 600 3. 10 7.87 270 600 Untuk
menghitung jari-jari butiran minyak dihitung terlebih dahulu kecepatan
naik dan kecepatan turun butiran Table 2.1 : kecepatan tetes minyak No
Waktu yang diperlukan t Kecepatan butiran minyak (m/s) t naik (s) t
turun (s) v_1 v_2 1. 9.83 6.26 (5,53±1,012) 〖10〗^(-5) m/s (7,16±6,34)
〖10〗^(-5) m/s 2. 9.47 8.23 3. 7.87Rata-rata t (9,65±0,183)
(7,45±0,885)
Berdasarkan data pada table 2.1 waktu tempuh butiran miyak untuk
bergerak turun relative lebih cepat daripada waktu tempuh untuk bergerak
naik. Pada saat gerakan naik butiran minyak hanya dipengaruhi gaya
gravitasi bumi, gaya Stokes dan gaya Archimedes. Dimana gaya stokes dan
gaya Archimedes arah gayanya berlawanan dengan arah gerak butiran minyak
sehingga gaya-gaya tersebut menghambat gerak butiran. Sedangkan saat
gerakan turun butiran minyak dipengaruhi gaya listrik , gaya gravitasi
bumi, gaya Stokes dan gaya Archimedes. Gaya listrik yang arahnya ke atas
searah dengan gaya Archimedes tetapi berlawanan arah dengan gaya
Archimedes dan gaya gravitasi. Sehingga resultan yang dialami butiran
minyak tersebut menyebabkan gerak butiran ke bawah membutuhkan waktu
lebih cepat. Adanya gerakan yang lebih cepat ini dikarenakan gaya luar
yang terjadi pada butiran minyak, yaitu gaya listrik sangat besar
sehingga menyebabkan gerak turunnya butiran lebih cepat. Gaya listrik
yang dialami butiran minyak menunjukkan bahwa butiran minyak memiliki
muatan. Hal ini terjadi karena pada saat paraffin disemprotkan
menggunakan sprayer, butiran-butiran minyak bergesekan dengan pipa
otomizer sehingga butiran minyak dapat dimuati.
Setelah diperoleh nilai kecepatan, kemudian dapat dicari jari-jari
butiran minyak dengan menggunakan persamaan (6), muatan butiran minyak
mengunakan persamaan (10 dan 11), jumlah electron pada butiran minyak
mengunakan persamaan (12) dan muatan electron pada butiran minyak
menggunakan persamaan (13)
Table 2.3 : hasil perhitungan jari-jari tetes minyak (r), muatan
tetes minyak (q), jumlah electron pada butiran minyak (N) dan muatan
electron pada butiran minyak (q_c) Jari-jari butiran minyak
Dipengaruhi Tegangan U_1 Dipengaruhi Tegangan U_2 r (m) q (C) N q_c
(C) q (C) N q_c (C) (7,246±0,0005) 〖10〗^(-6) 7,31±0,012)〖10〗^(-18) 46
1,589x〖10〗^(-19) (3.113±0.625) 〖10〗^(-18) 19 1,628x〖10〗^(-19)
Pada percobaan ini menggunakan minyak paraffin yang memiliki massa
jenis 875,3kgm^(-3).Pada saat minyak paraffin disemprotkan dan masuk ke
dalam ruang antar plat mengalami gerak jatuh bebas yang diakibatkan oleh
gaya gravitasi. Saat butiran minyak jatuh terjadi gesekan terhadap
udara ( fluida) dan cahaya lampu sehingga butiran minyak terionisasi.
Ionisasi menghasilkan electron yang melekat akan melekat ke butiran
minyak, sehingga tetes minyak menjadi bermuatan. Saat switch pembalik
digerakkan ke atas maka tetes minyak yang bermuatan negative akan
bergerak mengikuti gerakan switch pembalik yaitu tetes minyak akan
mendekati plat kutub positif. Data yang diperoleh dari percobaan ini
yaitu waktu saat tetes minyak naik dari batas garis bawah sampai batas
garis atas dan waktu ketika tetes minyak turun dari batas garis atas ke
batas garis bawah. Pada saat butiran naik waktu yang diperlukan lebih
lama daripada saat butiran turun sehingga kecepatan saat naik lebih
kecil daripada kecepatan saat turun. Dari perhitungan rata-rata
diperoleh jari-jari tetes minyak sebesar r=(7,246±0,0005) 〖10〗^(-6) m,
dan muatan electron sebesar 1,589x〖10〗^(-19) C pada tegangan 297 V dan
1,628x〖10〗^(-19) C pada tegangan 600V. Semakin kecil waktu yang
dibutuhkan butiran minyak untuk naik dan turun maka semakin besar
kecepatannya. Semakin besar kecepatan gerakan butiran minyak maka
jari-jari tetesan minyak semakin besar akan menyebabkan muatan tiap
butiran minyak juga semakin besar.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan jari-jari tetes
minyak r=(7,246±0,0005) 〖10〗^(-6) m. Jumlah muatan pada variasi
tegangan 296,7 volt dan 600 volt berturut-turut adalah
(7,31±0,012)〖10〗^(-18) C dan (3.113±0.625) 〖10〗^(-20) C. Muatan electron
berdasarkan perhitungan pada variasi tegangan tegangan 296,7 volt dan
600 volt berturut-turut sebesar 1,589x〖10〗^(-19) C dan
1,628x〖10〗^(-19) C sedangkan pada referensi sebesar (1,602x〖10〗^(-19)
C).
Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing Fisika
Eksperimental I yakni Bapak Andi Ahmad Zaidan, S.Si, M.Si yang telah
membimbing praktikum dan terimakasih kepada teman-teman satu kelompok
atas kerjasamanya dalam melakukan praktikum.
Referensi
Beiser, Arthur., 1987, Komsep Fisika Modern, 4nd ed, Erlangga Jakarta.
Hidayah, Latifatul., 2012,Tetes Minyak Milikan, Jurnal Praktikum Fisika Modern Tetes Minyak Milikan, 1-5.
Widodo, Aris., 2013, Percobaan Tetes Minyak Milikan, Jurnal Praktikum Fisika Modern, 1-4.
Zaidan, A., 2009, Pengantar Fisika Modern, tidak dipublikasikan.
About Me
- Dilayolanda
0 komentar:
Posting Komentar