WASPADA Virus Zika Menyebar di 23 Negara & Bisa Jangkiti 4 Juta Orang

| Jumat, 29 Januari 2016

Jum'at,  29 Januari 2016 - 09:59 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku sangat khawatir dengan merebaknya wabah virus Zika yang telah menyabar di 23 negara. Menurut WHO, virus yang menyebar melalui benua Amerika itu bisa menjangkiti tiga hingga empat juta orang.

Kekhawatiran itu disampaikan ahli penyakit menular di kantor regional WHO Amerika, Marcos Espinal.”Kami dapat meyakini 3-4 juta kasus dari penyakit virus Zika,” katanya.

Belum ada vaksin untuk virus Zika, yang dianggap sebagai “saudara dekat” penyakit demam berdarah dan chikungunya itu. Virus Zika menyebabkan demam ringan hingga mata merah. Namun, diperkirakan 80 persen dari orang yang terinfeksi virus Zika tidak memiliki gejala, sehingga sulit bagi ibu hamil untuk mengetahui apakah mereka telah terinfeksi atau tidak.


Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, mengatakan pihaknya akan membentuk sebuah komite darurat pada hari Senin untuk membantu menentukan tingkat respons internasional untuk wabah virus yang menyebar dari Brasil tersebut. Sebab, virus itu diyakini menyebabkan cacat pada bayi yang baru lahir.

”Tingkat alarm sangat tinggi,” kata Chan pada pertemuan di Jenewa. ”Sampai saat ini, kasus telah dilaporkan menyebar di 23 negara dan wilayah territorial (Amerika),” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (29/1/2016).


Brasil telah melaporkan ada 3.893 kasus microcephaly yang diduga imbas dari virus Zika. Pemerintah negara itu telah meminta warganya untuk menunda kehamilan sejak virus Zika mewabah.

Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan Amerika Latin diminta untuk meningkatkan kehati-hatian paska semakin meluasnya penyebaran virus Zika. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanantha Nassir.

"Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) yang berada di kawasan Amerika Latin, terus berkomunikasi dengan masyarakat kita di sana. Menyarankan untuk berhati-hati," ucap Arrmanantha pada Kamis (28/1/2016).

Sementara itu, Arrmanantha juga mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi dengan KBRI di Sao Paulo Brazil mengenai hal ini. Brazil adalah negara dengan jumlah infeksi terbesar virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti itu.

"Kita terus koordinasi dengan KBRI Brazil. Bahwa ini sudah berkembang, sudah lama, terus dimonitor pemerintah Brazil. Sampai saat ini berdasarkan informasi dari KBRI Brazil, belum ada WNI yang terdeteksi terkena virus Zika," sambungnya.

"Ada sekitar 345 WNI, umumnya di Sao Paolo dan Rio, mereka umumnya pengusaha dan profesional. Langkah-langkah selanjutnya akan diambil sesuai dengan keadaan yang ada," imbuhnya.

Sama halnya dengan HIV atau AIDS, sampai saat ini virus yang menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir, yang mampu menyebabkan autisme tersebut belum ditemukan obatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev

About Me

Followers

▲Top▲