Ketergantungan Impor Teknologi Instrumen Dalam Negeri Tinggi

• IPTEK

• A
• A
• A

Bandung - Ketergantungan teknologi instrumen seperti sensor, teknik pengukuran, dan kalibrasi yang banyak digunakan oleh industri dalam negeri masih banyak bergantung impor.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pun terus mengembangkan berbagai sensor yang dapat memenuhi kebutuhan instrumen dalam negeri.

Wakil Kepala LIPI Akmadi Abbas mengatakan, Indonesia harus memacu lebih jauh dan leading dalam teknologi instrumen ini.

"Kami juga menggagas kerja sama dalam dan luar negeri untuk memacu hasil penelitian dan pengembangan. Peralatan instrumentasi kita juga penting untuk distandarisasi dan sertifikasi," katanya, di sela-sela International Conference on Automation, Cognitive Science, Optics, Mikro Electro-Mechanical System and Information Technology (ICACOMIT) di Bandung, Kamis (29/10).

Menurutnya, penelitian terkait teknologi instrumentasi, seperti brain engineering, sistem suspensi, pengolahan air, kontrol, ilmu kognitif, optik, sistem mikro elektromekanis, dan teknologi informasi harus terus didukung karena dapat memberikan manfaat besar.

Deputi Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto berpendapat, melalui konferensi ini, keinginan Indonesia meningkatkan jejaring kerja sama dengan 11 negara peserta seperti Korea, Amerika Serikat, Taiwan, Czechoslovakia, Malaysia, India, Sudah dan Tiongkok.

"Kami ingin mengurangi ketergantungan instrumentasi alat penelitian dan sensor dari luar negeri," ucapnya.

LIPI pun terus mendorong instrumentasi penelitian sensor cuaca, air, dan udara. Saat ini hasil riset sensor air untuk mengetahui pasang surut air sudah dipakai Kementerian Perikanan dan Perikanan (KKP). "Hasilnya, KKP menyatakan sensor LIPI lebih baik daripada yang dibeli dari luar negeri," ujarnya.

Dengan pengembangan mandiri teknologi instrumentasi, selain harganya lebih murah, perawatannya pun bisa dengan cepat tanpa menunggu dari luar negeri.

Dalam kesempatan itu, LIPI juga menjalin kerja sama melalui MoU dengan Universitas Padjajaran dalam pembangunan taman sains dan teknologi serta kajian lokalisasi penyakit dengan teknologi brain.