Perang nuklir adalah rencana terakhir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk “pembersihan agama terbesar dalam sejarah”, demikian menurut seorang wartawan Jerman yang menghabiskan 10 hari dalam tahanan kelompok militan tersebut.
Wartawan veteran Jerman, Jürgen Todenhöfer, menuliskan pengalamannya secara rinci saat ia tinggal dengan organisasi teroris tersebut dalam buku barunya, “Sepuluh Hari Bersama ISIS”.
Selama kunjungannya ke kota-kota Islam yang dikendalikan dari Mosul, Irak dan Raqqa, Suriah, Todenhöfer berada dalam pengawasan ekstrimis asal Inggris, Jihadi John, yang menjadi terkenal setelah ia muncul dalam video propaganda pemenggalan beberapa tawanan ISIS.
Todenhöfer telah memperingatkan bahwa barat telah meremehkan kekuatan ISIS, yang ia disebut sedang merencanakan “tsunami nuklir untuk pembersihan agama terbesar dalam sejarah” dengan rencana untuk membunuh beberapa ratus juta orang.
0 komentar:
Posting Komentar