Postulat
Teori Relativitas Einstein, Transformasi Lorentz, Dilatasi Waktu, Kontraksi
Panjang, Contoh Soal, Rumus, Jawaban, Fisika
Postulat Teori Relativitas Einstein,
Transformasi Lorentz, Dilatasi Waktu, Kontraksi Panjang, Contoh Soal, Rumus,
Jawaban, Fisika - Albert Einstein (1879 - 1955) mendasarkan teorinya pada dua
postulat, dan semua kesimpulan mengenai relativitas khusus
diturunkan dari kedua postulat tersebut.
a.
Postulat Pertama
Postulat pertama menyatakan, “hukum fisika sama dalam semua kerangka inersia”. Postulat ini merupakan
perluasan prinsip relativitas Newton untuk mencakup semua jenis pengukuran
fisis (tidak hanya pengukuran mekanis).
b.
Postulat Kedua
Postulat kedua berbunyi, “kelajuan cahaya adalah sama dalam
semua kerangka inersia”. Postulat pertama dikemukakan karena tidak adanya acuan
universal sebagai acuan mutlak. Sementara itu, postulat kedua memiliki
implikasi yang sangat luas dengan kecepatan, panjang, waktu, dan massa benda
yang semuanya bersifat relatif.
Postulat kedua menguraikan sifat sekutu semua gelombang.
Misalnya, kecepatan bunyi tidak tergantung pada gerak sumber bunyi. Apabila
mobil yang datang mendekat membunyikan klaksonnya, frekuensi yang terdengar
akan meningkat sesuai dengan efek Doppler yang telah
kita bahas pada materi sebelumnya, tetapi kecepatan gelombang yang merambat
melalui udara tidak tergantung pada kecepatan mobilnya. Kecepatan gelombang
hanya tergantung pada sifat udara, misalnya temperatur.
Massa suatu objek meningkat pesat ketika melaju mendekati
kecepatan cahaya. Persamaan-persamaan Einstein meramal bahwa massa suatu objek
akan membesar tak terhingga ketika melaju secepat cahaya. Pesawat yang melaju
lebih cepat daripada cahaya mungkin hanya ada di dalam cerita fiksi.
1.
Transformasi Lorentz
Transformasi Galileo hanya berlaku jika kecepatan-kecepatan
yang digunakan tidak bersifat relativistik, yaitu jauh lebih kecil dari
kecepatan cahaya, c. Sebagai contoh, pada persamaan 6 transformasi Galileo
berlaku untuk kecepatan cahaya, karena cahaya yang bergerak di S' dengan
kecepatan ux' =
c akan memiliki kecepatan c + v di S. Sesuai dengan teori relativitas bahwa
kecepatan cahaya di S juga adalah c. Sehingga, diperlukan persamaan
transformasi baru untuk bisa melibatkan kecepatan relativistik.
Berdasarkan teori relativitas, S' yang bergerak ke kanan
relatif terhadap s ekivalen dengan S yang bergerak ke kiri relatif terhadap S'.
Berdasarkan Gambar 1, kita asumsikan transformasi bersifat
linier dalam bentuk:
x = γ (x' + vt')
.................................................. (1)
y = y'
................................................................(2)
z = z'
................................................................ (3)
Kita asumsikan bahwa y dan z tidak berubah karena
diperkirakan tidak terjadi kontraksi panjang pada arah ini.
Persamaan invers harus memiliki bentuk yang sama di mana v
diganti dengan -v, sehingga diperoleh:
x' = γ (x - vt)
.................................................. (4)
Jika pulsa cahaya meninggalkan titik acuan S dan S' pada t =
t' = 0, setelah waktu t menempuh sumbu x sejauh x = ct (di S ), atau x' = ct'
(di S').
Jadi, dari persamaan (10.10):
c.t = γ (ct' + vt') = γ (c + v) t'
............................. (5)
c.t' = γ (ct - vt) = γ (c - v) t
................................ (6)
dengan mensubstitusikan t' persamaan (6) ke persamaan (5)
akan diperoleh:
c.t = γ (c + v) γ (c - v)(t/c) = γ2 (c2
- v2) t/c
Dengan mengalikan 1/t pada tiap ruas diperoleh nilai γ :
Untuk menentukan hubungan t dan t', kita gabungkan persamaan
(1) dan (4), sehingga diperoleh:
x' = γ (x - vt) = γ { γ (x' + vt') - vt}
Diperoleh nilai t = γ (t' + vx'/c2). Sehingga
secara keseluruhan didapatkan:
yang menyatakan persamaan transformasi Lorentz.
Untuk transformasi kecepatan relativistik dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan (6), yaitu:
Dengan cara yang sama maka disimpulkan:
Dengan adanya transformasi Lorentz, maka masalah perbedaan
pengukuran panjang, massa, dan waktu, antara di Bumi dan di luar angkasa dapat
terpecahkan.
2.
Dilatasi Waktu
Akibat penting postulat Einstein dan transformasi Lorentz
adalah bahwa selang waktu antara dua kejadian yang terjadi pada tempat yang
sama dalam suatu kerangka acuan selalu lebih singkat daripada selang waktu
antara kejadian sama yang diukur dalam kerangka acuan lain yang kejadiannya
terjadi pada tempat yang berbeda.
Pada dua kejadian yang terjadi di x0' pada
waktu t1' dan t2' dalam kerangka S ', kita
dapat menentukan waktu t1 dan t2 untuk kejadian
ini dalam kerangka S dari persamaan (9). Kita peroleh:
Sehingga, dari kedua persamaan tersebut diperoleh:
t2 - t1 = γ (t2' – t1') .............................................
(13)
Waktu di antara kejadian yang terjadi pada tempat yang sama
dalam suatu kerangka acuan disebut waktu patut, tp. Dalam hal ini,
selang waktu Δtp = t2' – t1' yang
diukur dalam kerangka S' adalah waktu patut. Selang waktu Δt yang diukur dalam
kerangka sembarang lainnya selalu lebih lama dari waktu patut. Pemekaran waktu
ini disebut dilatasi waktu, yang besarnya:
Δt = γ.Δtp .....................................................
(14)
Sebelum melakukan perjalanan ke ruang antariksa, seorang
astronaut memiliki laju detak jantung terukur 80 detak/menit. Ketika astronaut
mengangkasa dengan kecepatan 0,8 c terhadap Bumi, berapakah laju detak jantung
astronaut tersebut menurut pengamat di Bumi?
Penyelesaian:
Kecepatan astronaut terhadap Bumi:
v = 0,8 c
v/c = 0,8
γ dapat ditentukan dengan persamaan:
Waktu patut, Δtp adalah selang waktu
detak jantung astronaut yang terukur di Bumi. Jadi, Δtp =
1 menit/80 detak.
Selang waktu relativistik, Δt adalah selang waktu detak
jantung astronaut yang sedang mengangkasa diukur oleh pengamat di Bumi.
Pemekaran waktu dihitung melalui persamaan (14):
Δt = γ . Δtp = 10/6 (1menit/80 detak) =
1 menit/((6/10) x 80 detak) = 1 menit/48 detak.
Bola Kuarsa dan Jam Hidrogen Maser
Bola kuarsa di bagian atas wadah tersebut mungkin merupakan
benda paling bulat di dunia. Bola ini didesain untuk berputar sebagai giroskop
dalam satelit yang mengorbit Bumi. Relativitas umum memperkirakan bahwa rotasi
bumi akan menyebabkan sumbu rotasi giroskop untuk beralih secara melingkar pada
laju 1 putaran dalam 100.000 tahun.
Jam maser hidrogen yang teliti di atas diluncurkan dalam
satelit pada 1976, dan waktunya dibandingkan dengan waktu jam yang identik di
Bumi. Sesuai dengan perkiraan relativitas umum, jam yang di Bumi, yang di sini
potensial gravitasinya lebih rendah, "terlambat" kira-kira 4,3
x 10-10 sekon setiap sekon
dibandingkan dengan jam yang mengorbit Bumi pada ketinggian kira-kira 10.000
km.
3.
Kontraksi Panjang
Kontraksi panjang adalah penyusutan panjang suatu benda
akibat gerak relatif pengamat atau benda yang bergerak mendekati cepat rambat
cahaya. Penyusutan panjang yang terjadi merupakan suatu fenomena yang
berhubungan dengan pemekaran waktu. Panjang benda yang diukur dalam kerangka
acuan di mana bendanya berada dalam keadaan diam disebut panjang patut (panjang
benda menurut pengamat), l. Kita tinjau sebatang tongkat dalam keadaan
diam di S' dengan satu ujung di x2' dan ujung lainnya
di x1' , seperti pada Gambar 2.. Panjang tongkat dalam
kerangka ini adalah l = x2' – x1'.
Untuk menentukan panjang tongkat di kerangka S, didefinisikan
bahwa l = x2 – x1. Berdasarkan
invers dari persamaan (18) akan diperoleh:
x2' = γ (x2 – vt2) .................................................
(15)
dan
x1' = γ (x1 – vt1) .................................................
(16)
Karena waktu pengukuran x1 sama dengan
waktu pengukuran x2, maka t1 = t2, sehingga:
dengan l0 adalah panjang benda
sebenarnya, v adalah kecepatan benda, c adalah cepat rambat cahaya, dan l
adalah panjang benda menurut pengamat. Adanya dilatasi waktu yang dipengaruhi
oleh gerak benda relatif, akan memengaruhi pengukuran panjang. Panjang benda
yang bergerak terhadap pengamat kelihatannya lebih pendek daripada panjang
sebenarnya.
Contoh Soal 2 :
Sebuah tongkat dengan panjang 50 cm, bergerak dengan
kecepatan v relatif terhadap pengamat dalam arah menurut panjangnya. Tentukan
kecepatannya, jika panjang tongkat menurut pengamat adalah 0,422 m!
Penyelesaian:
Diketahui:
l0 = 50
cm = 0,5 m
l = 0,422 m
Ditanya: v = ... ?
Pembahasan :
Berdasarkan persamaan (17) maka kita dapat menentukan
kecepatan benda, yaitu:
0 komentar:
Posting Komentar