Efek dari Suhu
Halaman ini menjelaskan bahwa
perubahaan suhu memperngaruhi laju reaksi. Halaman ini mengansumsikan bahwa
Anda telah mengerti prinsip dasar dari teori tumbukan dan distribusi energi
molekular Maxwell-Bpltzmann pada gas.
Fakta-fakta
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Ketika Anda meningkatkan temperatur
laju reaksi akan meningkat. Sebagai perkiraan kasar, sebagian reaksi
berlangsung dalam temperatur ruangan, laju reaksi akan berlipatganda setiap
kenaikan 10oC suhu.
Perkiraan ini bukan keadaan yang
mutlak dan tidak bisa diterapkan pada seluruh reaksi. Bahkan bilapun mendekati
benar, laju reaksi akan berlipat ganda tiap 9oC atau 11oC
atau tiap suhu tertentu. Angka dari derajat suhu yang diperlukan untuk
melipatgandakan laju reaksi akan berubah secara bertahap seiring dengan
meningkatnya temperatur.
Beberapa contoh
Beberapa reaksi pada hakekatnya
sangat cepat – sebagai contoh, reaksi pernafasan melibatkan ion yang terlarut
menjadi zat padat yang tidak larut, atau reaksi antara ion hidrogen dengan asam
dan ion hidroksi dari alkali di dalam larutan. Sehingga memanaskan salah satu
dari contoh ini tidak memperoleh perbedaan laju reaksi yang cukup bereaksi.
Hampir sebagian besar reaksi yang
terjadi baik di labotarium maupun industri akan berlangsung lebih cepat apabila
kita memanaskannya.
Penjelasan
Peningkatan frekwensi tumbukan
Partikel hanya dapat bereaksi ketika
mereka bertumbukan. Jika Anda memanaskan suatu benda, maka partikel-partikelnya
akan bergerak lebih cepat sehingga frekwensi tumbukan akan semakin besar. Hal
ini mempercepat laju dari reaksi.
Mari kita lihat lebih jauh secara
matematis.
Frekwensi dari tumbukan dua partikel
gas berbanding lurus dengan akar dari temperatur kelvin. Jika kita meningkatkan
suhu dari 293 K ke 303 K (20oC ke 30oK)
Kita akan memperoleh 1.7 %
peningkatan dari tiap kenaikan 10o. Laju reaksi akan meningkat
kurang lebih dua kali pada tiap kenaikan suhu – dengan kata lain peningkatan
sekitar 100%. Efek dari peningkatan frekwensi tumbukan pada laju reaksi
sangatlah kecil. Namun efek yang dihasilkannya sangat berbeda.
Pentingnya aktivasi energi
Tumbuka-tumbukan akan menghasilkan
reaksi jika partikel-partikel bertumbukan dengan energi yang cukup untuk
memulai suatu reaksi. Energi minimum yang diperlukan disebut dengan reaksi
aktivasi energi.
Kita dapat menggambarkan keadaan
dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-Boltzmann seperti ini:
Hanya partikel-partikel yang berada
pada area di sebelah kanan dari aktivasi energi yang akan bereaksi ketika
mereka bertumbukan. Sebagian besar dari partikel tidak memiliki energi yang
cukup dan tidak menghasilkan reaksi.
Untuk mempercepat reaksi, kita perlu
untuk meningkatkan jumlah dari partikel-partikel energik – partikel-partikel
yang memiliki energi sama atau lebih besar dari aktivasi energi. Peningkatan
suhu memberi pengaruh yang tepat – merubah bentuk dari diagram.
Diagram berikut, grafik yang
berlabel T merupakan suhu awal. Grafik yang berlabelkan T+t
adalah suhu yang lebih tinggi.
Jika kita memperhatikan posisi dari
aktivasi energi, kita dapat melihat walaupun kurva tidak bergeser terlalu
banyak, ada peningkatan yang cukup berarti pada pertikel-partikel energik untuk
bertumbukkan dengan energi yang cukup untuk bereaksi.
Ingat bahwa luas dibawah kurva merupakan
jumlah dari partikel-partikel. Diagram diatas menggambarkan luas dibawah kurva
pada sebelah kanan energ i aktivasi menjadi kurang lebih dua kali lipat lebih
luas, oleh karena itu laju reaksi pun berlipatganda.
Kesimpulan
Peningkatan suhu meningkatkan laju
reaksi karena bertambahnya jumlah energi tumbukan aktif.
Efek dari Tekanan
Kata Kunci: tekanan
Halaman ini menjelaskan efek dari
perubahaan dari konsentrasi larutan pada laju reaksi.
Fakta-fakta
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Peningkatan tekanan pada reaksi yang
melibatkan gas pereaksi akan meningkatan laju reaksi. Perubahaan tekanan pada
suatu reaksi yang melibatkan hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan
perubahaan apapun pada laju reaksi
Beberapa contoh
Dalam proses pembuatan amonia dengan
proses Haber, laju reaksi antara hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan
menggunakan tekanan yang sangat tinggi.
Sesungguhnya, alasan utama
menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan persentase amonia didalam
kesetimbangan campuran, namun hal ini juga memberikan perubahaan yang berarti
pada laju reaksi juga.
Penjelasan
Hubungan antara tekanan dan
konsentrasi
Peningkatan tekanan dari gas adalah
sama dengan peningkatan pada konsentrasi. Jika Anda memilki gas dalam massa
tertentu, semakin Anda meningkatkan tekanan semakin kecil juga volumenya. Jika
Anda memiliki massa yang sama dengan volume yang lebih kecil, maka semakin
tinggi konsentrasinya.
Kita juga dapat menggambarkan relasi
matematis apabila keadaan berlangsung dalam keadaan gas ideal :
Karena “RT” merupakan tetapan selama
suhu tetap, menunjukkan bahwa tekanan berbanding lurus dengan konsentrasi. Jika
Anda melipat gandakannya, Anda juga menggandakan konsentrasinya.
Pengaruh peningkatan tekanan
terhadap laju reaksi
Tumbukan yang melibatkan dua
partikel
Argumen yang sama berlaku ketika dua
reaksi melibatkan tumbukan antara dua partikel yang berbeda atau dua partikel
yang sama.
Supaya suatu reaksi dapat
berlangsung, partikel-partikel tersebut pertama-tama haruslah bertumbukan. Hal
ini berlaku ketika dua partikel itu gas atau salah satu gas dan satunya lagi
benda padat. Jika tekanan tinggi, kemungkinan untuk bertumbukan pun semakin
besar.
Reaksi yang melibatkan hanya satu
partikel
Jika reaksi hanya melibatkan satu
partikel tersebar ke berbagai arah, maka tumbukan-tumbukan tidak saling
berhubungan. Yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana berbagai partikel
memiliki energi yang cukup untuk bereaksi pada waktu yang bersamaan.
Andaikan dalam satu waktu 1 per satu
juta partikel memiliki energi yang cukup atau melebihi energi aktivasi. Jika
Anda memiliki 100 juta partikel, 100 diantaranya akan bereaksi. Jika Anda
memilki 200 juta partikel pada volume yang sama, maka 200 diantaranya akan
bereaksi. Laju reaksi akan berlipat ganda dengan menggandakan tekanan.
0 komentar:
Posting Komentar