Ada Molekul Organik di Calon Planet Baru
Diposting oleh
Dilayolanda
|
Minggu, 21 Juni 2015
Untuk pertama kalinya astronom berhasil mendeteksi molekul organik kompleks dalam sebuah piringan protoplanet (planet muda) yang mengelilingi sebuah bintang muda. Penemuan, yang dibuat dengan bantuan teleskop Atacama Larga Millimeter/Submillimeter Array (ALMA), menegaskan kembali bahwa kondisi yang melahirkan Bumi dan matahari tidak unik di alam semesta.
Hasil temuan tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature edisi 9 April 2015. Pengamatan ALMA terbaru ini mengungkap piringan protoplanet yang mengelilingi bintang muda MWC 480 mengandung sejumlah besar metil sianida (CH3CN), sebuah molekul berbasis karbon kompleks. Jumlah metil sianida dalam bintang muda baru ini cukup untuk mengisi semua lautan di Bumi.
Molekul lain juga ditemukan di bagian luar piringan yang dingin, yakni hidrogen sianida (HCN). Para astronom percaya bagian ini seperti Sabuk Kuiper, bidang planetesimal es dan komet dalam tata surya yang melingkari Neptunus. Mereka beranggapan, komet membawa molekul itu ke bintang baru. Selama ini ilmuwan menganggap komet dan asteroid memegang peranan kehidupan awal di sebuah planet.
"Kami sekarang memiliki bukti tentang adanya kandungan kimia yang sama di belahan lain alam semesta," kata Karin Öberg, astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Science Daily.
Bintang baru MWC 480 berukuran dua kali besar matahari. Bintang ini terletak 455 tahun cahaya dari rasi bintang Taurus. Piringan di sekitarnya dalam tahap pengembangan awal, atau memasuki proses pendinginan. Tapi studi ini belum mendeteksi tanda-tanda yang jelas tentang pembentukan planet lain di dalamnya, meski pengamatan dengan resolusi tinggi dapat mengungkap struktur mirip dengan HL Tauri.
Menurut para astronom yang tergabung dalam tim itu, proses pendinginan memang berpotensi mengandung molekul organik kompleks, termasuk kelompok sianida. Metil sianida, yang mengandung ikatan karbon-nitrogen, sangat penting dalam pembentukan asam amino--dasar protein dan blok pembangun kehidupan.
metil sianida dapat bertahan hidup di lingkungan tata surya yang baru terbentuk. Molekul ini menunggu guncangan dan radiasi dari energi tata surya yang dapat memecahkan ikatan kimia di dalamnya. Dengan memanfaatkan sensitivitas ALMA yang luar biasa, para astronom dapat melihat perkembangan terbaru dari molekul kompleks itu. Tak hanya bertahan, mereka berkembang.
Yang juga menakjubkan, ALMA mendeteksi jauh lebih banyak molekul di bintang baru tersebut ketimbang di debu kosmik antarbintang. Hal ini memberitahu para astronom bahwa piringan protoplanet itu sangat efisien dalam membentuk molekul organik kompleks dan mampu memperbanyak diri dalam waktu singkat. Sekali lagi kita belajar, Bumi bukan satu-satunya planet yang istimewa.
About Me
- Dilayolanda
0 komentar:
Posting Komentar