Tidak Cuma Pernapasan, Ini Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan Manusia

| Sabtu, 24 Oktober 2015


foto 1[Foto 1]
Akhir-akhir ini, Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan, Sumatera Riau dan Jambi lagi diguncang sama kabut asap. Penyebab utama maraknya kabut asap ini gara-gara lahan gambut yang berada di areal perkebunan kelapa sawit terbakar secara massif. Kebakaran lahan gambut itu lebih berbahaya lho daripada kebakaran di lahan kering atau tanah mineral. Karena komponen asapnya itu terdiri dari uap hasil pembakaran, partikel dari bahan-bahan yang terbakar sampai komponen kuman. Selain mengganggu jarak pandang, kabut asap ini juga bikin pernapasan jadi terganggu.
Kalau terus-terusan terpapar kabut asap yang mengandung komponen berbahaya dengan konsentrasi tinggi, bisa menimbulkan berbagai gangguan pernafasan kayak ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Selain berdampak pada gangguan pernafasan, kabut asap juga bisa mengiritasi mata dan kulit sampai penurunan kadar oksigen yang akhirnya malah bikin kesehatan jadi ikut-ikutan terganggu. Karena  kualitas udara yang semakin memburuk, sehingga untuk nafas aja sampai susah. Akhirnya masyarakat di daerah yang terpapar kabut asap ini pada berbondong-bondong beli masker dan tabung oksigen.
1. Buruknya Kualitas Udara Sehingga Kadar Oksigen Menurun Ini Bikin Hipoksia 
http://images.cnnindonesia.com
http://images.cnnindonesia.com
Hipoksia adalah suatu keadaan kurangnya oksigen dari udara yang bisa bikin permasalahan kesehatan. Karena kurangnya oksigen yang masuk, juga bakal berpengaruh ke organ-organ tubuh. Di dalam tubuh, keseimbangan oksigen sendiri dijaga sama sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan. Hipoksia ini juga bisa terjadi kalau tubuh mengalami kerusakan sistem jantung, pembuluh darah dan sistem pernapasan. Ada beberapa kondisi penyebab kadar oksigen rendah yang bikin hipoksia, misalnya berada di dataran tinggi,berada di ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara yang baik atau sirkulasi udara yang baik tapi dipenuhi asap rokok.
Tahu nggak, seorang perokok juga akan mengalami Hipoksia Kronis. Nggak cuma itu, kelompok orang yang sering berada di ketinggian, yang terpapar dengan kadar oksigen yang rendah juga sering mengalami pendarahan lambung dibandingkan orang yang berada di dataran rendah. Bagi orang yang memang punya sumbatan pada pembuluh darah jantung, kekurangan oksigen ini bisa bikin jantung mengalami penurunan suplai oksigen berat. Akibatnya jantung mengalami Iskemia (Kekurangan Oksigen) yang sampai bikin infark (Kematian Jaringan). Sama halnya dengan orang yang emang sudah punya masalah di pembuluh darah otak, kekurangan oksigen juga bikin memperburuk keadaan yang bikin pasien tidak sadar.
2. Kabut Asap Bisa Menimbulkan Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang
http://media.zenfs.com
http://media.zenfs.com
Jumlah komponen dari kabut asap yang terhirup itu tergantung pada jarak dan durasi kabut asap. Contohnya orang yang tinggalnya dekat dengan sumber pembakaran, konsentrasi kandungan berbahaya dalam asapnya juga lebih tinggi. Tapi kalau kadar polutan dari asap terkumpul, orang yang berada  jauh di sumber asap juga bisa merasakan dampak yang serius buat tubuhnya.
Efek jangka pendek dari kualitas udara yang buruk ini, asap bisa mengiritasi membran mukosa tubuh. Mulai dari mata, sampai saluran napas. Biasanya gejala yang timbul kayak mata merah, perih dan berair. Kalau di saluran pernapasan bisa bikin bersin-bersin dan produksi dahak meningkat. Kabut asap juga memicu rangsangan pada saluran napas yang akibatnya bikin alergi. Bagi penderita asma, paparan kabut asap memicu serangan asma yang lebih sering. Selain itu, partikel berbahaya di kabut asap juga akan merusak mekanisme pertahanan alami di saluran pernapasan. Dalam saluran napas, ada sistem kompleks yang tugasnya menyapu kotoran, debu dan kuman. Asap ini akhirnya akan merusak silia dalam saluran napas sehingga sistem pertahanan tubuh di saluran napas akan turun.
3. Efek Jangka Panjang Kabut Asap Bikin Sistem Imunitas Melemah
ttp://media.nationalgeographic.co.id
ttp://media.nationalgeographic.co.id
Rusaknya pusat pertahanan alami saluran napas ini akhirnya bisa mempermudah masuknya kuman, akibatnya daya tahan tubuh jadi lemah. Karena sistem pertahanan tubuh sudah nggak kuat, kuman berbahaya yang tadinya bisa dilemahkan jadi gampang menyerang dan masuk ke tubuh. Misalnya kayak penyakit TBC. Kalau untuk para perokok, mekanisme pertahanan di saluran pernapasannya juga lemah, alias gampang rusak sehingga kalau para perokok sering terpapar kabut asap juga rentan kena penyakit. Paparan kabut asap yang sudah berlangsung lama, bisa menurunkan fungsi paru-paru.
Efeknya menyebabkan batuk kronis, penyempitan saluran napas dan memicu asma walaupun sebelumnya nggak pernah kena asma. Kandungan zat berbahaya di kabut asap juga bisa bikin retardasi mental pada anak-anak, karena zat-zat yang bahaya ini bisa menghambat suplai oksigen ke otak. Akibatnya kinerja otak berada di bawah batas normal. Kondisi ini rentan banget pada bayi, anak-anak dan janin.
4.Kabut Asap Banyak Mengandung Bahan Polutan Berbahaya buat tubuh
www.djkn.kemenkeu.go.id
www.djkn.kemenkeu.go.id
Kabut Asap yang disebabkan karena kebakaran hutan membawa berbagai bahan polutan yang berbahaya. Diantaranya Pasticulate Matter (PM) atau kandungan partikel dalam udara, karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan Ozone (03). Dalam Hasil Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Riau, kandungan partikel dalam udara yang berdiameter lebih dari 10 micrometer (PM 10) sudah melebihi angka 101 Psi. Hasil ini menandakan udara di kawasan tersebut sudah masuk kategori nggak sehat dan bahaya apalagi kalau sudah mencapai angka 200 Psi.
5. Kabut Asap Berpotensi Memicu Penyakit Bronkitis Lebih Cepat Daripada Asap rokok
http://dinkes.inhukab.go.id
http://dinkes.inhukab.go.id
Menurut Dokter Spesialis Paru-paru RSUP Persahabat Dr Budhi Antariksa, terus-terusan menghirup kabut asap dalam jangka panjang bisa memicu penyakit bronkitis lebih cepat dibandingkan bronkitis yang menyerang para perokok. Bronkitis tersebut disebabkan karena partikel halus yang masuk ke saluran pernapasan dan menimbulkan radang. Partikel debu yang berukuran 3-5mg itu juga dapat menyebabkan bahaya serius lho. Apalagi bagi para pengidap bronkitis tahunan.
http://smeaker.com
http://smeaker.com
Upaya penanganan pertama untuk masalah kabut asap ini dimulai dari pemberian masker atau tabung oksigen kepada masyarakat yang terpapar asap. Masker ini berguna untuk mengurangi partikel berbahaya dari kabut asap yang bisa masuk ke pernapasan. Walaupun sudah pake masker, masalah nggak langsung teratasi, tidak sedikit masyarakat yang  masih mengeluh saking buruknya udara yang tercemar asap kabut, bikin susah bernapas. Makanya penggunaan tabung oksigen nggak hanya di rumah sakit saja. Tabung Oksigen juga banyak digunakan di rumah-rumah dan kantor.
Penanganan utama yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah kabut asap ini adalah mengatasi kebakaran lahannya, dan juga mencegah kebakaran hutan muncul lagi. Peran pemerintah dan masyarakat penting banget nih untuk menyelamatkan hutan dan menyadarkan pelaku pembakaran hutan. Apalagi oksigen itu kebutuhan utama buat manusia untuk hidup, kita nggak bisa hidup tanpa oksigen dan nggak ada yang bisa gantiin oksigen untuk pernapasan buat manusia. Karena punya peranan penting untuk menyokong kehidupan, makanya yuk sayangi lingkunganmu! biar lingkungan tetap terjaga dan oksigen buat kita tetap sehat. 

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev

About Me

Followers

▲Top▲