Phuket Kabut asap kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan menyelimuti Phuket, kawasan wisata paling popular, dan sekujur selatan Thailand.
Bangkok Post melaporkan hari ini, Kamis (8/10), Phuket menjdi kawasan terparah terkena kabut asap. Partikulat (PM10)di Phuket mencapai angka 200 mikrogram per meter kubik, yang membuat Departemen Pengendalian Pencemaran Thailand menempatkan tingkat tertinggi partikulat yang dapat diterima adalah 120 mikrogram/meter kubik.
Kabut asap juga menyebabkan banyak penerbangan tertunda, dan warga mengeluhkan kesehatan.
Visibilitas,atau jangkauan penglihatan,di Bandara Phuket hanya 200 meter pada pagi ini, menurut Aeronautical Radio of Thailand. Maskapai penerbangan disarankan untuk menunda keberangkatan dan pendaratan pesawat hingga sore hari jika cuaca lebih membaik.
Lima penerbangan ke Phuket pada pagi terpaksa ditunda. Dua penerbangan mengalami penundaan pendaratan, termasuk penerbangan Sri Lanka Airlines dari Singapura yang terpaksa mengelilingi bandara selama satu jam lima belas menit. Tiga penerbangan terpisah diarahkan ke bandara Suvarnabhumi dan Don Meung di Bangkok.
Phuket saat ini sedang dalam persiapan Festival Vegetarian tahunan yang akan diselenggarakan pada 13-21 Oktober. Acara ini cukup populer dikalangan turis China, Malaysia, serta Singapura. Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) di Phuket mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penurunan yang signifikan dalam jumlah turis karena kabut asap. Namun demikian, TAT mengakui bahwa bisa terjadi dampak negatif jika situasi ini terus berkepanjangan.
Departemen Pengendalian Pencemaran Thailand mengatakan kabut asap bisa meningkat dalam beberapa hari mendatang. Masyarakat dan wisatawan yang berada di Phuket disarankan untuk menggunakan masker wajah dan menghindari minum air hujan karena bisa mengandung partikel debu.
Pemerintah Thailand bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Masyarakat telah mendistribusikan lebih dari 140.000 masker wajah untuk penduduk di Thailand selatan. Sebuah pusat informasi dan medis juga telah dibentuk oleh Gubernur Phuket untuk membantu penduduk setempat serta wisatawan.
Kementerian Luar Negeri Thailand juga mengundang Duta Besar Indonesia untuk membahas langkah-langkah darurat guna memecahkan masalah kabut asap. Sebelumnya, Indonesia telah meminta Singapura, Malaysia, Rusia, dan Jepang untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.
0 komentar:
Posting Komentar